Rabu, 17 Desember 2014

Tespong: Lalapan Khas Sunda Berefek Antimikroba

Tespong lalapan khas Sunda berefek antimikroba
Satu lagi lalapan khas Sunda yang kerap tersaji di restoran makanan khas Priangan adalah tespong Oenanthe javanica. Tespong adalah tanaman perdu tegak, tinggi mencapai 10-150 cm, daunnya bertangkai dan mempunyai anak daun yang tersusun berselang. Bunga berwarna putih yang tersusun satu tandan.
Selain banyak digunakan sebagai lalap, seladren--nama lain tespong dalam bahasa Jawa--juga dipercaya sebagai obat antinyeri pinggang, demam, flu, memar, digigit ular, dan kalajengking. Itulah sebabnya pengalaman empiris masyarakat Sunda tersebut mendorong kalangan akademisi untuk meneliti khasiat tanaman lalapan itu. Salah satunya dilakukan oleh Tina Rostinawati MSi, Apt, dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.

Dalam penelitian itu Tina meneliti tentang potensi tespong sebagai antimikroba. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan herba tespong Oenanthe javanica terbukti ilmiah memiliki aktivitas antimikroba. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) herba tespong Oenanthe javanica yaitu 0,17 g/ml untuk E. coli dan S.aureus, sedangkan terhadap C. albicans sebesar 0,06 g/ml. Nilai kesetaraan 1 mg ekstrak etanol herba tespong terhadap  antibiotik tetrasiklin HCL adalah 1,4427 x 10-3 mg untuk E. coli dan 1,466 x 10-3 mg untuk S. aureus. Sedangkan 1 mg ekstrak etanol herba tespong setara dengan antibiotik ketokonazol 2,5697 x 10-3 mg terhadap C.albicans. Jadi, rajin-rajinlah mengonsumsi tespong sebagai lalapan.***
Hasil lengkap penelitian tespong antimikroba silakan klik: AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK HERBA TESPONG ( Oenanthe javavica D.C) TERHADAP Eschericia Coli , Staphylococcus Aureus dan Candida albicans

2 komentar: