Sabtu, 05 Oktober 2013

AFRODISIAK DARI DASAR LAUT

Teripang


Hingga kini gangguan seksual seperti disfungsi ereksi memang masih menjadi momok bagi kaum adam. Prof Dr dr Susilo Wibowo MS Med SpAnd dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro melakukan studi tentang kasus disfungsi ereksi di Jakarta. Riset melibatkan 20 dokter, 20 sinshe, dan 8.628 pasien. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pasien disfungsi ereksi yang berobat ke dokter mencapai 6,64%, yang berobat ke sinshe 49,81% (sebanyak 1.666 pasien dari total 3.345 pasien). Jumlah penderita disfungsi ereksi juga semakin meningkat.

Jumlah pasien yang berkonsultasi ke klinik pasutri milik dr Boyke Dian Nugaraha SpOG MARS, rata-rata meningkat 10—20%. Menurut Boyke, banyak faktor penyebab disfungsi ereksi. Faktor psikis seperti stres berkepanjangan atau suami terus-menerus di bawah tekanan istri mencapai 40—50%. Disfungsi ereksi akibat faktor psikis dapat terjadi temporer dan permanen. Gangguan terjadi sewaktu-waktu ketika seorang pria bekerja terlampau lelah, takut, atau marah kepada pasangannya.

Gangguan yang terjadi terus-menerus biasanya merupakan kelainan jiwa neurosis. Berbagai hal memicu timbulnya kelainan itu. Contohnya kebencian atau takut di bawah sadar kepada wanita. Sementara kasus disfungsi ereksi karena kelainan pembuluh darah akibat diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi mencapai 50—60%. Kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman keras, dan mengonsumsi narkoba turut andil menyebabkan disfungsi ereksi. Untuk mengatasi gangguan seksual itu, masyarakat di tanahair lebih suka berobat menggunakan bahan alam atau terapi alternatif, seperti terlihat pada hasil penelitian Susilo. “Pengobatan nonmedis memang lebih terjangkau,” ujar Susilo.

Menurut dosen Departemen Manajeman Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Etty Riani MS, potensi bahan alam yang berefek afrodisiak memang melimpah di tanahair. Bahkan, bahan alam itu tersedia hingga di dasar laut...


Jumat, 04 Oktober 2013

Obat Tradisional Makin Terhormat


Kedudukan obat tradisional kini makin terhormat. Beberapa rumahsakit dan puskesmas kini mulai membuka poli obat tradisional.

Kabar gembira bagi masyarakat yang menginginkan pengobatan secara alami. Kini beberapa rumahsakit dan puskesmas mulai memberi pilihan jenis pengobatan: pengobatan obat sintetis kimia atau obat alami (herbal). 

Kamis, 03 Oktober 2013

Lemah Syahwat? Konsumsi Minyak Kemiri!

Pasti tidak ada yang menyangka kalau kemiri bisa membantu mengatasi lemah syahwat. Yang kita tahu kemiri hanya untuk bumbu masakan agar masakan kita terasa makin gurih. 

Rabu, 02 Oktober 2013

Indonesia Surga Tanaman Obat


Indonesia sesungguhnya kaya dengan tanaman obat. Hasil survei Kementerian Kesehatan baru-baru ini berhasil mengumpulkan 1.500 ramuan obat tradisional yang terbuat dari 24.927 jenis nama lokal tanaman obat yang tumbuh di Indonesia. Jumlah ramuan itu baru diperoleh dari 20% dari total 1.168 etnis di Indonesia.

Menurut Sekretaris Jenderal Kelompok Kerja Nasional Tanaman Obat Indonesia (Pokjanas TOI), Indah Yuning Prapti,  seluruh kekayaan tanaman obat Indonesia itu tersimpan di kawasan hutan. Karena itu merusak hutan berarti menghancurkan kekayaan tanaman obat Indinesia. Ini tanggungjawab bersama untuk melindungi semua bahan itu dari kepunahan serta pencurian hayati (biopiracy).***

Sumber: Liputan6.com

Ini Dia Rumah Sakit Herbal Satu-Satunya di Indonesia


Klinik Hortus Medicus satu-satunya klinik pengobatan milik pemerintah yang menerapkan pengobatan herbal.

Matahari tepat di tengah ubun-ubun saat tim Natura Medika tiba di klinik Hortus Medicus di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Di bagian ruang tunggu tampak beberapa pasien tengah menunggu antrian untuk berobat. Menurut Kepala Klinik Hortus Medicus, dr Danang Ardiyanto, setiap hari rata-rata terdapat 150-200 pasien yang berobat ke klinik.

Menurut dr Danang di klinik Hortus Medicus, prosedur pelayanan klinik sama dengan rumahsakit konvensional. Setelah mendaftar, pasien akan dipanggil untuk menjalani diagnosis dokter. "Untuk diagnosis seluruhnya dokter, bukan herbalis yang belajar mendiagnosis secara otodidak melalui literatur," ujar dr Danang. Setelah mendiagnosis, para dokter lalu membuat resep obat. Uniknya, obat yang diberikan murni menggunakan herbal atau tanaman obat. 

Dokter Danang menuturkan Klinik Hortus Medicus didirikan Kementerian Kesehatan sebagai sarana pengobatan tradisional percontohan. Selain untuk pengobatan, Kementerian Kesehatan menjadikan klinik itu sebagai tempat penelitian untuk menguji secara klinis ramuan-ramuan herbal yang selama ini baru teruji keampuhannya secara empiris. Sejak 2010 Kementerian Kesehatan melakukan eksplorasi tentang ramuan herbal yang digunakan 250 etnis di tanahair untuk mengobati berbagai penyakit. 


Dokter Danang Ardiyanto (kiri) dan Slamet Wahyono dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu

Aneka jenis ramuan dari setiap etnis itulah yang diberikan kepada pasien. Perkembangan pasien kemudian dipantau. Jika terbukti ampuh, berarti ramuan itu sah secara klinis menjadi jamu atau ramuan saintifik. “Saat ini baru ramuan untuk hipertensi dan asam urat yang telah teruji secara klinis sehingga dapat disebut sebagai ramuan saintifik,” kata dr Danang. Ramuan untuk hipertensi terdiri atas kombinasi daun kumis kucing, daun seledri, dan pegagan. Sementara ramuan asam urat terdiri atas kayu secang, daun kepel, dan daun tempuyung.***




 Selain pengobatan, di sana juga tersedia sarana rawat inap dan lantai akupuntur untuk pijat refleksi telapak kaki.