Jumat, 04 Oktober 2013

Obat Tradisional Makin Terhormat


Kedudukan obat tradisional kini makin terhormat. Beberapa rumahsakit dan puskesmas kini mulai membuka poli obat tradisional.

Kabar gembira bagi masyarakat yang menginginkan pengobatan secara alami. Kini beberapa rumahsakit dan puskesmas mulai memberi pilihan jenis pengobatan: pengobatan obat sintetis kimia atau obat alami (herbal). 


Salah satunya RS dr Soetomo di Surabaya, Jawa Timur. Rumahsakit milik pemerintah ini mulai membuka poli obat tradisional sejak 1999. RS dr Soetomo adalah rumahsakit milik pemerintah pertama yang membuka poli obat tradisional. 

Menurut dr Arijanto Jonosewojo SpPD, kepala poli obat tradisional RS dr Soetomo, berdirinya poli obat tradisional itu berkat gagasan mantan Menteri Kesehatan, FA Moeloek, pada 1998. Tujuan pembukaan poli obat tradisional untuk mengangkat derajat obat tradisional di negeri sendiri dan posisi terhormat di mancanegara. Apalagi saat itu terjadi krisis ekonomi yang membuat harga obat sintetis kimia melambung.Dokter Arijanto menuturkan kehadiran poli obat tradisional itu untuk melengkapi pengobatan modern. Jadi, pasien bisa memilih di antara kedua jenis pengobatan tersebut.

Di awal pendiriannya, poli obat tradisional belum mendapat dukungan banyak pihak terutama para dokter. Mereka berpendapat obat tradisional tidak ilmiah karena belum teruji klinis. Padahal, sejak dulu penelitian obat tradisional banyak dilakukan oleh jurusan farmasi di berbagai perguruan tinggi. Hanya saja hasil penelitian itu belum banyak dipulbikasikan sehingga para dokter belum mengetahui bukti ilmiahnya.



Kepala poli obat tradisional RS dr Soetomo, Surabaya, dr Arijanto Jonosewojo SpPD

Pengakuan terhadap obat tradisional di kalangan medis mulai terbuka sejak diselenggarakannya kongres obat tradisional pertama di Surabaya pada 2000. Kini kedudukan obat tradisional makin terhormat. Beberapa perguruan tinggi mulai membuka program D3 Jurusan Obat Tradisional seperti Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia. Bahkan, di Universitas Indonesia kini mulai membuka program pascasarjana bidang obat tradisional. 

Perkembangan obat tradisional paling pesat saat ini baru di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut Arijanto di Surabaya kini sudah 40 puskesmas yang membuka poli obat tradisional. Rumahsakit lain di Surabaya yang membuka poli obat tradisional adalah RS Bakti Husada. Di Jawa Tengah Kementerian Kesehatan mendirikan klinik Hortus Medicus di Tawangmangu, Karanganyar, yang pengobatannya murni bahan alam. Di Kota Solo ada 2 puskesma yang kini mulai mencoba membuka poli obat tradisional yaitu Puskesmas Jayengan dan Gajahan.

Menurut dr Danang Ardiyanto, kepala Klinik Hortus Medicus, di masa mendatang pengobatan tradisional akan semakin berkembang. "Sejak 2010 Kementerian Kesehatan melatih 60 dokter dan 30 apoteker tentang pengobatan herbal setiap tahunnya," katanya. Dengan perkembangan itu, kita berharap obat tradisional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar