Daun puring berpotensi sebagai antikanker
Penggemar tanaman hias pasti tidak asing dengan tanaman puring (Codiaeum variegatum. Daunnya yang berwarna atraktif dengan beragam corak membuatnya kerap digunakan sebagai penghias taman. Bahkan beberapa orang mengenal tanaman itu sebagai tanaman kuburan karena banyak ditanam di pusara makam. Siapa sangka daun puring itu ternyata memiliki khasiat bagi kesehatan. Dalam beberapa penelitian puring dikenal berefek sebagai peluruh keringat, abortivum alias penggugur janin, dan membantu meredakan demam. Hasil penelitian Rika Uni Nurapriani, dari Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, dalam tesisnya daun puring bahkan berpotensi sebagai obat antikanker. Wow... hebat sekali bukan?
Pada penelitian itu diuji efek antikanker
ekstrak air daun puring pada mencit betina strain Balb-C dengan dosis perhari 3,2 g/kg bb; 4,8 g/kg bb; dan
6,4 g/kg bb. Ekstrak diberikan secara subkutan setiap 2 hari sekali
sebanyak 10 kali.
Bahan penginduksi kanker adalah DMBA 0,25 % dosis perhari 4 ml/kg bb
secara subkutan setiap 2 hari sekali sebanyak 5 kali. Data yang
diperoleh adalah
luas jaringan kanker dan pemeriksaan histopatologi terhadap nekrosis sel
kanker.
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak air daun puring dosis
perhari
6,4 g/kg bb mempunyai efek sitotoksik, karena terjadi pengecilan luas
kanker yang dimulai dari hari ke-9 sampai hari ke-19 dan mempunyai
kemampuan untuk menahan pertumbuhan luas kanker. Pada pemeriksaan
histopatologi menunjukkan bahwa sel kanker mengalami nekrosis pada
daerah fibrosarkoma seluas 60% dan pada pengamatan grafik log persen
pertumbuhan (kumulatit) luas kanker terhadap waktu nampak terjadi
penghambatan pertumbuhan luas kanker pada hari ke-9, 11, 13, 15, 17, dan
ke- 19 pada pemberian ekstrak uji dosis perhari 6,4 g/kg bb. Jadi, selain penghias taman, puring juga dapat dijadikan sebagai tanaman obat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar