Selama ini kayumanis hanya dikenal sebagai bumbu masakan, benar kan? Padahal, kayumanis memiliki khasiat luar biasa dan telah teruji secara klinis menurunkan kadar gula darah.
Salah satunya hasil penelitian Alam Khan MS PhD dan rekan dari Departemen Gizi Manusia, Universitas Pertanian Peshawar, Pakistan. Khan melakukan penelitian pada 30 diabetesi tipe 2 pria dan 30 diabetesi tipe 2 wanita yang seluruhnya berusia lebih dari 40 tahun. Seluruh pasien itu dibagi ke dalam 6 kelompok. Tiga kelompok di antaranya merupakan plasebo. Pasien pada kelompok plasebo rata-rata sudah mengidap diabetes selama 6—7 tahun. Sementara tiga kelompok sisanya diberi perlakuan dengan mengonsumsi ekstrak kayumanis dalam bentuk kapsul dengan dosis masing-masing 1 g, 3 g, dan 6 g per hari. Pasien pada kelompok perlakuan rata-rata sudah mengidap diabetes lebih dari 7 tahun. Penelitian itu berlangsung selama 60 hari.
Salah satunya hasil penelitian Alam Khan MS PhD dan rekan dari Departemen Gizi Manusia, Universitas Pertanian Peshawar, Pakistan. Khan melakukan penelitian pada 30 diabetesi tipe 2 pria dan 30 diabetesi tipe 2 wanita yang seluruhnya berusia lebih dari 40 tahun. Seluruh pasien itu dibagi ke dalam 6 kelompok. Tiga kelompok di antaranya merupakan plasebo. Pasien pada kelompok plasebo rata-rata sudah mengidap diabetes selama 6—7 tahun. Sementara tiga kelompok sisanya diberi perlakuan dengan mengonsumsi ekstrak kayumanis dalam bentuk kapsul dengan dosis masing-masing 1 g, 3 g, dan 6 g per hari. Pasien pada kelompok perlakuan rata-rata sudah mengidap diabetes lebih dari 7 tahun. Penelitian itu berlangsung selama 60 hari.
Hasil
penelitian menunjukkan kadar gula darah seluruh pasien yang diberi asupan
ekstrak kayumanis menurun signifikan yakni mencapai 18—29% setelah 40 hari
perlakuan. Pada pasien yang diberi asupan 6 g ekstrak kayumanis per hari mulai
menunjukkan penurunan kadar gula darah sejak hari ke-20.Ibarat
pepatah sekali merengkuh dayung, dua-tiga pulau terlampaui, itulah yang terjadi
pada kelompok pasien yang mengonsumsi ekstrak kayumanis. Bukan hanya kadar gula
darah turun, kadar trigliserida mereka juga turun 23—30% setelah 40 hari
perlakuan. Begitu juga dengan kadar kolesterol total yang menurun hingga
13—26%. Kadar low densitiy lipoprotein
(LDL) atau kolesterol jahat turut anjlok hingga 10—24%. Namun, konsumsi ekstrak
kayumanis tak mampu meningkatkan high
density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik.
Menurut
Khan dalam jurnal yang diterbitkan media publikasi Asosiasi Diabetes Amerika,
Diabetes Care, kayumanis mampu membantu menurunkan kadar gula darah dengan
mengaktifkan sintesis glikogen. Selain itu kayumanis juga meningkatkan serapan
glukosa dan menghambat glikogen sintase kinase-3 beta sehingga mengurangi
resistensi insulin. Ekstrak kayumanis juga mampu meningkatkan aktivitas
reseptor insulin kinase, menghambat defosforilasi reseptor insulin, dan
memaksimalkan fosforilasi reseptor insulin. Seluruh efek itu akan meningkatkan
sensitivitas insulin.
Polimer tipe-A
Konsultan
industri makanan dan gizi di Amerika Serikat, Densie Webb PhD RD, dalam buku A Scientific Review Cinnamon and its Role in
Diabetes, menyebutkan kayumanis kaya kromium. Unsur itu merupakan mineral
esensial yang diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat. Namun, senyawa
yang paling berperan dalam mengendalikan kadar gula darah adalah polimer tipe-A
polifenol rantai ganda. Senyawa unik itu terbukti secara klinis meningkatkan
metabolisme glukosa. Salah satu perusahaan farmasi di Amerika Serikat telah mematenkan
senyawa aktif itu dan mengolahnya menjadi suplemen untuk membantu mengendalikan
kadar gula darah.
Menurut
anggota staf Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Dr Abdul Mun’im MSi Apt,
kayumanis juga membantu mengendalikan kadar gula darah dengan cara menghambat
aktivitas alfaglukosidase, yakni enzim yang berperan mengubah karbohidrat
menjadi glukosa. Karbohidrat dicerna oleh enzim di dalam mulut dan usus menjadi
gula yang lebih sederhana, lalu diserap ke dalam tubuh dan meningkatkan kadar
gula darah.
Dalam
proses pencernaan karbohidrat, pankreas melepaskan enzim alfaglukosidase ke
dalam usus untuk merombak karbohidrat menjadi oligosakarida. Setelah itu
oligosakarida diubah lagi menjadi glukosa oleh alfaglukosidase yang dikeluarkan
sel-sel usus halus yang kemudian diserap ke dalam tubuh. Dengan penghambatan aktivitas
alfaglukosidase, kadar glukosa dalam darah dapat kembali pada ambang batas
normal.
Efek kayumanis
dalam menghambat aktivitas alfaglukosidase itu terbukti dalam riset Riza
Apriani dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Riza menguji secara in vitro terhadap ekstrak petroleum
eter, etil asetat, n-butanol, dan air kayumanis menggunakan alfaglukosidase dan
substrat p-nitrofenil-alfa-D-glukopiranosida yang menghasilkan produk
paranitrofenol. Riza kemudian mengukur serapannya menggunakan spektrofotometer
UV-Vis pada panjang gelombang 400 nm. Parameter adanya aktivitas penghambatan
alfaglukosidase ditunjukkan oleh nilai persentase penghambatan dan IC50
atau konsentrasi yang diperlukan untuk menghambat 50% aktivitas alfaglukosidase.
Hasil
riset menunjukkan keempat fraksi ekstrak kulit batang kayumanis menunjukkan
aktivitas penghambatan aktivitas alfaglukosidase. Fraksi ekstrak yang memiliki
efek penghambatan terbaik adalah ekstrak n-butanol dengan nilai IC50
sebesar 1,168 mikrogram/ml. Artinya, dengan konsentrasi 1,168 mikrogram/ml
dapat menghambat 50% aktivitas alfaglukosidase. Sementara nilai IC50
ekstrak etil asetat, air, dan petroleum eter masing-masing 19,239 mikrogram/ml,
24,244 mikrogram/ml, dan 69,717 mikrogram/ml.
Suplemen
Sayangnya
di tanahair pemanfaatan kulit batang kayumanis baru sebatas untuk bumbu.
Padahal, populasi kayumanis di tanahair tergolong melimpah. Salah satu sentra
kayumanis adalah kawasan di kaki Gunung Kerinci, Provinsi Jambi. Namun, yang menangguk
khasiat kayumanis justru Amerika Serikat. Salah satu perusahaan farmasi di sana
bahkan sudah mematenkan senyawa aktif yang terkandung dalam kayumanis hasil
temuan mereka yakni polimer tipe-A dengan nama Cinnulin PF. Mereka mengolah kulit
tanaman kerabat avokad itu sebagai salah satu bahan baku suplemen untuk
menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan massa otot tubuh.
Perusahaaan
farmasi asal Negeri Abang Sam itu memesan ekstrak kayumanis dari Javaplant,
perusahaan ekstraksi milik PT Tri Rahardja di Karangpandan, Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah. Menurut Direktur
Operasional Javaplant, Junius Rahardjo, ekstrak kayumanis merupakan salah satu
produk primadona karena permintaannya tergolong tinggi yakni mencapai 70 ton
ekstrak per tahun. Jumlah ekstrak sebanyak itu diperoleh dari 1.890 ton bahan
baku kulit kayumanis kering. Javaplant memperoleh pasokan bahan baku dari para
petani di sekitar Gunung Kerinci. (Imam
Wiguna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar