Sejak ditemukannya Mycobacterium tuberculosis telah banyak diupayakan pemberantasan
tuberkulosis. Sampai saat ini penyakit tersebut masih menjadi masalah utama
kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia karena timbulnya resistensi M. Tuberculosis dan efek samping obat yang belum
dapat diatasi. Di Indonesia penelitian aktivitas tumbuhan terhadap M. Tuberculosis masih terbatas, oleh karena itu perlu
diteliti khasiat tumbuhan untuk mengobati batuk berdarah ataupun batuk menahun
yang diduga disebabkan oleh M.
Tuberculosis. Salah satu bahan alam yang berpotensi adalah jahe.
Sebelas tumbuhan berasal dari daerah Ciamis, pangalengan dan Lembang yang sering digunakan untuk mengobati batuk berdahak maupun batuk menahun diteliti khasiatnya terhadap M. Tuberculosis secara in vitro. Bulbus bawang putih (Allium sativum Linn), dan bulbus bawang merah (Allium cepa Linn), dan serta lendir-daun lidah buaya (Aloe vera (L.) Webb) diekstraksi dengan menggunakan air, sedangkan rimpang jahe (Zingiber officinaleRosc.), rimpang kunyit (Curcuma longa Linn.), rimpang temu putih (Curcuma zedoaria(Berg.) Rosc.), rimpang lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis Linn.), antanan (Centella asiatica (L.) Urb.), biji selasih (Ocimum basilicum L.), dan buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) diekstraksi secara refluks menggunakan etanol 96%. Terhadap semua ekstrak dilakukan penetapan kadar air dan penapisan fitokimia. Aktivitas antituberkolosis ekstrak diuji terhadap M. Tuberculosisyang sensitif(H37Rv) dan yang resisten terhadap isoniazid, rifampisin dan etambutol yang diisolasi dari penderita. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak air bulbus bawang putih aktif terhadap M. Tuberculosis yang sensitif sedangkan ekstrak air lainnya tidak aktif, dan semua ekstrak air tidak aktif terhadap M. Tuberculosis yang resisten. Ekstrak etanol rimpang jahe, biji selasih dan buah mengkudu pada konsentrasi 10 µg/mL; ekstrak etanol rimpang temu putih dan bunga kembang sepatu pada konsentrasi 100 µg/mL; dan ekstrak etanol rimpang kunyit, antanan, dan rimpang lempuyang wangi pada konsentrasi 1000 µg/mL aktif terhadap M. Tuberculosis yang sensitif. Ekstrak etanol rimpang jahe dan buah mengkudu pada konsentrasi 10 µg/mL, ekstrak etanol rimpang temu putih pada konsentrasi 100 µg/mL dan ekstrak etanol bunga kembang sepatu pada konsentrasi 1000 µg/mL aktif terhadap M. Tuberculosis resisten. Ekstrak etanol yang paling aktif adalah ekstrak jahe dan ekstrak mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan M. Tuberculosis yang sensitif maupun yang resisten pada konsentrasi 10 µg/mL.***
Sebelas tumbuhan berasal dari daerah Ciamis, pangalengan dan Lembang yang sering digunakan untuk mengobati batuk berdahak maupun batuk menahun diteliti khasiatnya terhadap M. Tuberculosis secara in vitro. Bulbus bawang putih (Allium sativum Linn), dan bulbus bawang merah (Allium cepa Linn), dan serta lendir-daun lidah buaya (Aloe vera (L.) Webb) diekstraksi dengan menggunakan air, sedangkan rimpang jahe (Zingiber officinaleRosc.), rimpang kunyit (Curcuma longa Linn.), rimpang temu putih (Curcuma zedoaria(Berg.) Rosc.), rimpang lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis Linn.), antanan (Centella asiatica (L.) Urb.), biji selasih (Ocimum basilicum L.), dan buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) diekstraksi secara refluks menggunakan etanol 96%. Terhadap semua ekstrak dilakukan penetapan kadar air dan penapisan fitokimia. Aktivitas antituberkolosis ekstrak diuji terhadap M. Tuberculosisyang sensitif(H37Rv) dan yang resisten terhadap isoniazid, rifampisin dan etambutol yang diisolasi dari penderita. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak air bulbus bawang putih aktif terhadap M. Tuberculosis yang sensitif sedangkan ekstrak air lainnya tidak aktif, dan semua ekstrak air tidak aktif terhadap M. Tuberculosis yang resisten. Ekstrak etanol rimpang jahe, biji selasih dan buah mengkudu pada konsentrasi 10 µg/mL; ekstrak etanol rimpang temu putih dan bunga kembang sepatu pada konsentrasi 100 µg/mL; dan ekstrak etanol rimpang kunyit, antanan, dan rimpang lempuyang wangi pada konsentrasi 1000 µg/mL aktif terhadap M. Tuberculosis yang sensitif. Ekstrak etanol rimpang jahe dan buah mengkudu pada konsentrasi 10 µg/mL, ekstrak etanol rimpang temu putih pada konsentrasi 100 µg/mL dan ekstrak etanol bunga kembang sepatu pada konsentrasi 1000 µg/mL aktif terhadap M. Tuberculosis resisten. Ekstrak etanol yang paling aktif adalah ekstrak jahe dan ekstrak mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan M. Tuberculosis yang sensitif maupun yang resisten pada konsentrasi 10 µg/mL.***
Peneliti
Ganthina S.
Elin Yulinah S.
Tintin Gartinah
Ganthina S.
Elin Yulinah S.
Tintin Gartinah
dari Sekolah Farmasi ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar